Pseudonaja textilis

Eastern Brown Snake
Berbisa Tinggi dan Berbahaya
Suku : Elapidae
Anak Suku : Elapinae
Marga : Pseudonaja
Spesies: Pseudonaja textilis
Panjang Maksimum : 1.5m
Kontribusi pada ekosistem : Menjaga keseimbangan populasi kadal, tikus, burung dan mamalia kecil. Ia juga merupakan pembasmi hama (tikus) yang sangat efektif sehingga petani dan peternak mendapat manfaat sangat baik dari ular ini.
Bahaya bagi manusia: Ular ini sangat berbisa dan berbahaya, diketahui dapat bergerak dengan cepat khususnya pada saat hari yang panas dan ukurannya yang cukup besar. Karena ular ini sering berada dekat tempat tinggal manusia ia sering menjumpai manusia, dengan temperamen yang buruk dan bisa yang sangat mematikan konflik dengan manusia dapat berakibat fatal. Di australia, ular ini memiliki gigitan paling fatal yang menghasilkan terbanyak kematian.
Status konservasi dan ancaman :  Ular ini tidak memiliki masalah konservasi di Indonesia. Di IUCN Red List ular ini didaftarkan sebagai (LC) Least Concern.
Persebaran  : Papua Nugini

Ular ini paling sering ditemukan di padang rumput terbuka dan daerah berhutan. Mangsa utamanya merupakan mamalia kecil seperti tikus.

Ia telah berkembang untuk sering meendiami tempat yang memiliki banyak populasi tikus seperti dekat peternakan dan tempat tinggal manusia.

Saat ular tidak aktif, ia biasa bersembunyi dibawah kayu atau batu besar, dalam celah di tanah atau liang hewan yang sudah tak terhuni. Ular ini memangsa pada hewan berbagai macam dari kodok, reptil, burung dan mamalia khususnya tikus yang dianggap hama.

Ular berukuran sedang ini memiliki tubuh yang cukup ramping, kepala kecil. Warna badan ular ini bervariasi dari berbagai rona coklat, hitam, kastanye atau oranye gelap yang seragam. Warna kepala individu lebih gelap mungkin lebih pucat dibandingkan sisa tubuhnya.

Ular yang masih muda memiliki bercak hitam pada atas kepala dan tengkuknya. Dalam beberapa kasus mereka juga dapat memiliki garis hitam melintasi seluruh tubuhnya.

Biasanya garis dan bercak tersebut akan hilang saat ular ini mendewasa, namun di beberapa individu mereka tetap belang hingga dewasa. Permukaan ventral ular ini krim, kuning atau oranye dengan bercak pink-oranye, coklat atau abu-abu. Ular betina dapat bertelur hingga 30 butir telur.

Foto 1 : Individu berwarna coklat seragam (Photo Courtesy Luke Allen)
Foto 2 : Individu berwarna coklat gelap (Photo Courtesy Aaron Hiller)
Foto 3 : Individu muda (Photo Courtesy Shane Black)

No comments:

Post a Comment